Setiap manusia bisa berubah..

Setiap kita bisa berubah,,

ya, setiap orang memiliki potensi entah potensi berbuat kebaikan ataukah berbuat buruk..
maka “berubah” adalah sebuah pilihan..

berubah ke arah lebih baik..
yang dahulu malas shalat sekarang bisa rajin shalat, begitupun dengan tilawah, hafalan, terlebih berdakwah..
semua perubahan itu tak kan terjadi tanpa adanya,, “hidayah”
hidayah diberikan kepada Allah kepada siapa saja yang dikehendakinya.

sedikit berbagi saja;
dahulu aku belum merasakan kenikmatan beribadah, bagiku yang terpenting adalah belajar, belajar dan belajar..
sampai suatu ketika aku dipertemukan pada wadah keislaman “Rohis”,
tapi belum juga dapat hidayah.. (masya Allah).
aku diperkenalkan dengan tarbiyah, dan sedikit demi sedikit ada sesuatu yang berbekas di hatiku,.
hingga tiba suatu waktu mengikuti pelatihan yang lagi- lagi menyentuh hati ini, untuk berhijab,,
mulailah hari – hari yang baru, kurasakan seperti hidup baru (lembaran baru),.
ada yang berbeda, ada cahaya di hati ini..
rasanya hari – hari yang kujalani lebih bermakna dari sebelumnya..
mulailah aku menyempurnakan shalat, tilawah, hafalan, hingga dakwah.

ya, begitulah perjalanan menemukan hidayah, alangkah indahnya..

namun,,
silih berganti ada yang berubah..

ku lihat ada beberapa orang yang bahkan sempat menjadi panutanku berubah..
baik dalam cara berpakaian, berbicara, dan mulai menjauh dari dakwah ini..

saudaraku,
tak pernah ku bayangkan sebelumnya akan hidayah ini,
kenikmatan ibadah yang ku rasa yang diberikan Allah,
tentu rasa ini begitu sulit di dapat, tak semua orang diberi kesempatan yang sama..
namun, mengapakah mereka justru berubah?
mengapakah ada yang menjauh dari jalan ini?
bukankah hidayah ini begitu mahal?

berbagai masalah seringkali menjadi alasan untuk pergi bahkan berhenti dari jalan ini.. jalan dakwah..

jenuh..
seringkali ku mendengar kata ini terlontar dari beberapa ikhwah..
mereka merasakan kejenuhan dengan perjuangan ini.
apakah mereka lupa bahwa pertolongan Allah itu pasti ada?
apakah mereka lupa bahwa kesendirian tak akan mengubah apapun selain kefuturan??

seringkali juga masalah ukhuwah..
ada yang merasa sendiri dalam berjuang.
ya, kalau perasaan ini aku juga sering mengalaminya,
namun ada satu pesan yang hingga saat ini masih ku pegang “jika dakwah ini tinggal satu orang, maka pastikan bahwa itu anda”.

berbagai masalah,, bukankah itu sunatullah?
jangan jadikan masalah itu sebagai penghalang melakukan kebaikan.
jangan engkau keluar dari jalan ini, meninggalkan semua yang telah Allah beri..
meninggalkan semua kenikmatan yang telah engkau raih.
kenikmatan beribadah, berjuang dan lainnya.

berubah ke arah yang baik atau buruk adalah pilihan..
maka jangan kau berpaling ke jalan yang buruk setelah engkau mendapat hidayah..
jangan tinggalkan dalwah setelah engkau mengenal dan menjadi bagian darinya..

tarbiyah membuat hidup lebih bermakna..
dakwah mengajarkanmu akan arti hidup yang sebenarnya..

KEEP ISTIKHOMAH.
ALLAHU AKBAR

TAWAZUN..

Tawazun..
dalam tarbiyah (kelompok halaqoh) seringkali diberikan di awal2 pertemuan, yakni bagaimana bertawazun antara fisik, ruhiyah dan fikriah.

Rasanya kata ini tak asing lagi bagi mereka yang sudah tarbiyah bahkan mungkin para aktivis sudah sangat menguasai konsep ini, dan mentransfernya kepada objek dakwah.

Namun yang menjadi pertanyaan, sudahkah anda tawazun?
tawazun bukan sekedar konsep yang dihafal yang kemudian dijelaskan kembali, lebih jauh dari itu yakni bagaimana kita meralisasikannya, khusunya bagi seorang aktivis yang seringkali lupa akan tawazun itu sendiri, seperti tawazun antara dakwah dan kuliah (fikriah).
berorientasi pada kuliah bisa saja bahkan sangat baik, namun jangan lupakan dakwah. ingatlah bahwa kita adalah da’i sebelum apapun. kuliah atapun kesibukan lainnya (baca: kerja) bukanlah alasan untuk tidak bergerak, untuk tidak berkontribusi dalam dakwah.

begitupun dengan dakwah itu sendiri, jangan sampai begitu banyaknya amanah hingga melalaikan kuliah. kesibukan di dakwah tidak boleh menjadikan kita lupa akan amanah kuliah yang diberikan orang tua.
bayangkan seorang aktivis yang menyuarakan ‘tawazun’, tapi tidak melaksanakannya.
bukankah hasil terbaik dalam kuliah adalah bentuk bakti kita pada orang tua?
harapan orang tua yang begitu besar pada setiap anak – anaknya untuk menjadi yang terbaik, bukan sekedar nilai yang memuaskan namun juga pengetahuan luas yang dapat mengangkat derajat dirinya.

maka,,
bertawazunlah,, seorang aktivis harus pandai mengatur waktu, bukan di atur oleh waktu..

Ibadah taat,
Aksi Kuat,
prestasi hebat..
beginilah seharusnya seorang kader dakwah..

SEMANGAT!!
🙂

Teman..

Teman..
tanpamu tentu dunia ini sepi,
tak ada yang bisa memberi senyuman, cerita, ataupun teguran dikala jiwa mulai rapuh..

Teman..
hadirnya seringkali tak begitu terasa,
namun ketika kata berpisah terucap terasa begitu pedih dan sulit menerimanya..

Teman..
membuat dunia lebih berwarna,,
tanpamu mungkin dunia kan terasa sempit dan kelabu..

Teman..
aku butuh teman…
dimanapun, kapanpun sampai kapanpun…

bermimpilah…

Mimpi….
Bermimpi bukan berarti tak realistis, bermimpi adalah berencana..
Merencanakan masa depan, merangkai cita, dan merajut kekuatan tuk menggapainya.
Bukankah kenyataan hari ini adalah mimpi kita di hari kemarin??,,
Namun, janganlah mimpi di siang bolong,, maksudnya adalah jangan hanya bermimpi melainkan
Berusahalah untuk mencapainya dengan melakukan sesuatu bukan hanya dengan memikirkan sesuatu.
Seringkali orang tak percaya dengan dirinya sendiri, dengan mimpinya, apakah akan benar- benar terjadi? Bagaimana mungkin terjadi sedang keadaan tak mendukung??
Saudaraku, hidup ini sudah penuh dengan batasan dan keterbatasan, namun mengapa mimpi kau batasi??
Bebaskanlah citamu dari terali kehidupan..
Jangan pernah menyerah pada keadaan, sesulit apapun itu, karena kemudahan adalah janji allah untuk kita..
Mimpi adalah motivator terbesar membangkitkan semangat yang hampir redup oleh kerapuhan jiwa.

Hello world!

Welcome to WordPress.com. This is your first post. Edit or delete it and start blogging!