Ibu..

Wajah yang layu
tatapan sendu
mengeja nasehat nan merdu..
usia yang tak lagi sama seperti duapuluh tahun lalu,
saat tubuh belum lumpuh..
doa ibu..
salam rindu yang menghapus pilu..

* Puisi yg mungkin terlalu singkat, mungkin ada yg bisa menambahkan agar lebih padat? πŸ™‚

ASA UNTUK BANGSAKU (Semangat Wirausaha Menuju Masa Depan Bangsa Yang Sejahtera)

Indonesia adalah negara yang kaya akan sumber daya alam; minyak bumi, gas alam, kelapa sawit dan lainnya. Namun sangat disayangkan dengan sumber daya yang melimpah, masih banyak rakyat yang hidup kekurangan. Pengangguran pun semakin banyak. BPS (Badan Pusat Statistik) melansir jumlah pengangguran negeri ini mencapai sekitar 8% dari jumlah angkatan kerja. Dari data tersebut dapat diperkirakan ada sekitar 12,8 juta jiwa masyarakat Indonesia menganggur baik pengangguran terbuka maupun pengangguran paruh waktu.

Sebagian besar pengangguran terjadi karena tidak adanya lapangan pekerjaan yang mampu memenuhi quota pengangguran tersebut. Hal ini seringkali terjadi karena pemikiran untuk β€œMencari” pekerjaan adalah yang utama. Padahal jika kita bisa menumbuhkan semangat berwirausaha maka peluang untuk mengurangi pengangguran dan meningkatkan kesejahteraan bangsa akan jauh lebih besar. Bahkan pemerintah sudah mengalokasikan anggaran dalam membantu mengembangkan usaha kecil dan menengah. Jadi tinggal kita saja yang berusaha dalam memanfaatkan sarana yang ada untuk menjadikan hidup lebih baik dan mewujudkan Negara yang sejahtera dengan semangat wirausaha. Indonesia, harapan itu masih ada!

* Juara dalam lomba menulis artikel singkat (L-Mas) : Asa Untuk Bangsaku diadakan oleh Writing Revolution

PAHLAWAN KEHUJANAN (belajar nulis fiksi nih :) )

Sobat, aku suka hujan, dengan turunnya hujan, aku dan beberapa teman bisa berlari menelusuri setiap lorong dari kampung rumah kumuhku hingga menjelajahi perkebunan teh milik Pak Saleh di seberang jalan. Tapi, selain itu ada yang selalu kutunggu yakni kepingan Rupiah yang kudapat dari ojek payung. Aku, Jojo, Yanto, Ipang, dan Keke, kami para pahlawan kehujanan, *oops maklumlah, jadi pahlawan untuk orang lain yang kehujanan dengan memberi payung tapi diri sendiri kena hujan dan tak berpayung. 
Sekitar 2Km dari perkebunan teh Pak Saleh terdapat minimarket, warteg, juga rumah sakit yang selalu ramai, nah disinilah tempat kami menjemput rejeki. Sudah empat hari hujan seringkali mengguyur kota ini, dan hujan memang sering datang hingga kota kami tercinta dinamakan kota hujan, Bogor. Aku memiliki keinginan yang besar untuk memiliki kamus Oxford yang ada di salah satu toko buku dekat minimarket itu, biar bisa lancar dan jago bahasa Inggris seperti Ibu Nurul, guru bahasa inggris disekolah, tapi tau sendirilah untuk makan sehari saja terkadang hasil dagangan sayur Bapak tidaklah mencukupi, belum lagi dengan adikku yang batita yang membutuhkan suplai makanan bergizi, hingga kami seringkali hanya mengganjal makan malam dan siang dengan air putih. Tapi empat hari hujan telah memenuhi hampir separo celengan ayam kesayanganku, meski belum di hitung berapa jumlahnya. Ada recehan juga selember dua puluribu pemberian seorang Ibu saat aku membantu membawa barang belajaannya di minimarket kemarin sore.
* Bersambung….

Aku Bangga menjadi guru..

Aku bangga menjadi guru..
Guru adalah sumber pendidikan sebesar dan sebanyak apapun buku yang saat ini bisa ditemukan. Hanya dengan buku tidak akan cukup mengembangkan pendidikan yang ada. Buku tidak bisa di ajak komunikasi dan berdiskusi mengenai banyak hal yang ingin dipelajari sebagaimana guru. Hadirnya seorang guru dapat membantu pembelajaran menjadi sesuatu yang menarik dan membantu memahami hal – hal yang mengganjal ketika membaca ataupun menemukan literature yang berkaitan dengan pembelajaran itu sendiri.
Adapun alasan mengapa aku menjadi guru:
1. Guru adalah ladang amal. Dengan menjadi guru kita bisa mewariskan ilmu kepada mereka yang suka dan haus akan ilmu. Juga dapat membimbing umat ke jalan yang lebih baik dengan ilmu yang kita miliki ataupun yang juga sedang kita pelajari.
2. Guru adalah teladan. Sebagaimana Rasulullah SAW adalah guru kita sekaligus teladan β€œ Sesungguhnya telah ada dalam diri Rasulullah itu suri tauladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan dia banyak menyebut Allah.” Qs.Al Ahzab : 21. Maka menjadi teladan adalah keniscayaan kita sebagai guru yang juga meneladani Rasulullah.
3. Guru adalah ladang dakwah. Allah mengajari kita dalam surat cintanya: β€œDan hendaklah ada diantara kamu segolongan umat yang menyeru pada kebajikan, menyuruh kepada yang makruf, dan mencegah dari yang mungkar, mereka itulah orang – orang yang beruntung. β€œ Qs.Ali imran: 104. Dengan menjadi guru tentunya kita juga memberikan kontribusi dalam menyeru pada kebajikan, dalam dakwah. Selain itu kita termasuk orang – orang yang beruntung seperti yang ada dalam surat cintaNya.
4. Guru adalah inspirator. Secara tidak langsung seorang guru adalah inspirator bagi muridnya. Segala sesuatu dan tindakan guru menjadi inspirasi terhadap cita dan impian murid. Ketika seorang guru berhasil memberikan yang terbaik seringkali menjadi inspirasi kemana cita seorang murid akan di tapak. Seperti sebuah cerita, suatu saat ketika Aku menuntut ilmu di sekolah menengah hingga sekolah tinggi begitu banyak peran guru yang menginspirasi. Seperti bagaimana menghadapi malasah keuangan, agama dan lainnya. Begitu juga saat melihat pengetahuan dan wawasan seorang dosen yang begitu luas membuat aku kagum dan terinspirasi untuk menjadi seorang dosen, seorang guru yang mencerdaskan anak bangsa dan yang selalu mengembangkan kapasitas diri dengan ilmu pengetahuan yang ada.
5. Guru adalah motivator. Selain seorang pengajar tentunya guru adalah seorang motivator yang selalu memotivasi dengan sepenuh hati kepada murid untuk tetap semangat dan memiliki tekad yang besar baik dalam menuntut ilmu maupun mengaplikasikan ilmu tersebut.
6. Guru adalah orangtua. Seorang guru adalah orangtua bagi muridnya dimana perkembangan pengetahuan murid menjadi tanggung- jawabnya.
7. Menjadi guru memberi ruang untuk lebih banyak memperluas wawasan karena dengan mengajar akan mengasah pengetahuan yang dimiliki.
8. Guru merupakan profesi yang mulia.
9. Guru memiliki investasi abadi terhadap ilmu yang diberikannya kepada murid.
10. Guru merupakan akar dari kemajuan sebuah Negara. Dengan adanya guru yang berintegritas dan professional yang mendidik anak bangsa menjadi sumber daya yang berperan dalam kemajuan Negara.
11. Guru memiliki banyak jaringan (relasi).
12. Menjadi seorang guru adalah sebuah keniscayaan.
13. Menjadi guru membuka kesempatan mendalami dan mempelajari berbagai karakter manusia melalui murid yang diajarkannya.
14. Menjadi seorang guru berarti melatih diri menjadi lebih kuat dan tegar.
15. Menjadi seorang guru berarti melatih diri dalam kesungguhan dan kesabaran dalam mendidik murid menjadi seorang yang luar biasa.
Menjadi guru adalah sebuah keniscayaan. Mengapa? Karena secara sadar atau tidak kita adalah guru. Seorang guru bukan sebatas orang yang melakukan pengajaran didepan kelas dan papan tulis. Namun lebih dari itu, seorang guru adalah dia yang dengan sepenuh hati mengajari bukan hanya ilmu pengetahuan yang dimilikinya tetapi juga segala perilakunya yang bisa menjadi cermin dalam pembelajaran setiap murid, menjadi teladan sebagaimana Rasulullah, guru dari yang maha guru. Setiap kita adalah guru. Guru untuk anak – anak yang nantinya harus kita bina dan didik. Terlebih bagi seorang perempuan, pasti adalah seorang guru, madrasah pertama bagi anaknya sebelum mengenal bangku sekolah, sebelum mengenal guru – guru lainnya.
Oleh karena itu akan diuraikan beberapa tips menjadi guru teladan, sebagai berikut:
1. Niat yang ikhlas dalam mengajar.
2. Melakukan pengajaran dengan penuh semangat.
3. Senantisa meningkatkan kapasitas diri melalui buku bacaan, seminar dan lainnya.
4. Memotivasi diri untuk terus berusaha menjadikan profesi guru sebagai ladang dakwah.
5. Memotivasi murid untuk menjadi yang terbaik.
6. Menjaga stamina fisik, ruhiyah, dan fikriyah agar senantiasa seimbang.
7. Memanfaatkan waktu dengan aktifitas produktif mengingkatkan kafaah (pengetahuan) berkaitan spesifikasi bidang pengajaran.
8. Mengkomunikasikan perkembangan murid dengan ahlinya.
9. Mencari tahu materi yang belum sepenuhnya dipahami dengan menanyakan kepada ahlinya.
10. Mempersiapkan materi satu hari sebelum proses mengajar dilakukan.
Tentunya masih banyak cara lain untuk kita berlatih dan terus berlatih menjadi guru terbaik untuk negeri ini. Namun semua teori tidak akan pernah berhasil jika kita enggan mempraktekannya. Hanya dengan melakukan maka kita bisa, dengan kesalahan kita belajar menjadi benar, dengan terus belajar maka kita bisa mengetahui cara paling efektif untuk mengajar selain dari tips yang di atas. Mari kita belajar, mari kita mengajar, berikan yang terbaik yang kita punya. Masa depan Negara ada di tangan kita para pendidik generasi muda. Allahuakbar!!

* Naskah telah lulus seleksi dalam audisi kupilih guru sebagai profesiku