ASA UNTUK BANGSAKU (Semangat Wirausaha Menuju Masa Depan Bangsa Yang Sejahtera)

Indonesia adalah negara yang kaya akan sumber daya alam; minyak bumi, gas alam, kelapa sawit dan lainnya. Namun sangat disayangkan dengan sumber daya yang melimpah, masih banyak rakyat yang hidup kekurangan. Pengangguran pun semakin banyak. BPS (Badan Pusat Statistik) melansir jumlah pengangguran negeri ini mencapai sekitar 8% dari jumlah angkatan kerja. Dari data tersebut dapat diperkirakan ada sekitar 12,8 juta jiwa masyarakat Indonesia menganggur baik pengangguran terbuka maupun pengangguran paruh waktu.

Sebagian besar pengangguran terjadi karena tidak adanya lapangan pekerjaan yang mampu memenuhi quota pengangguran tersebut. Hal ini seringkali terjadi karena pemikiran untuk “Mencari” pekerjaan adalah yang utama. Padahal jika kita bisa menumbuhkan semangat berwirausaha maka peluang untuk mengurangi pengangguran dan meningkatkan kesejahteraan bangsa akan jauh lebih besar. Bahkan pemerintah sudah mengalokasikan anggaran dalam membantu mengembangkan usaha kecil dan menengah. Jadi tinggal kita saja yang berusaha dalam memanfaatkan sarana yang ada untuk menjadikan hidup lebih baik dan mewujudkan Negara yang sejahtera dengan semangat wirausaha. Indonesia, harapan itu masih ada!

* Juara dalam lomba menulis artikel singkat (L-Mas) : Asa Untuk Bangsaku diadakan oleh Writing Revolution

Aku Bangga menjadi guru..

Aku bangga menjadi guru..
Guru adalah sumber pendidikan sebesar dan sebanyak apapun buku yang saat ini bisa ditemukan. Hanya dengan buku tidak akan cukup mengembangkan pendidikan yang ada. Buku tidak bisa di ajak komunikasi dan berdiskusi mengenai banyak hal yang ingin dipelajari sebagaimana guru. Hadirnya seorang guru dapat membantu pembelajaran menjadi sesuatu yang menarik dan membantu memahami hal – hal yang mengganjal ketika membaca ataupun menemukan literature yang berkaitan dengan pembelajaran itu sendiri.
Adapun alasan mengapa aku menjadi guru:
1. Guru adalah ladang amal. Dengan menjadi guru kita bisa mewariskan ilmu kepada mereka yang suka dan haus akan ilmu. Juga dapat membimbing umat ke jalan yang lebih baik dengan ilmu yang kita miliki ataupun yang juga sedang kita pelajari.
2. Guru adalah teladan. Sebagaimana Rasulullah SAW adalah guru kita sekaligus teladan “ Sesungguhnya telah ada dalam diri Rasulullah itu suri tauladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan dia banyak menyebut Allah.” Qs.Al Ahzab : 21. Maka menjadi teladan adalah keniscayaan kita sebagai guru yang juga meneladani Rasulullah.
3. Guru adalah ladang dakwah. Allah mengajari kita dalam surat cintanya: “Dan hendaklah ada diantara kamu segolongan umat yang menyeru pada kebajikan, menyuruh kepada yang makruf, dan mencegah dari yang mungkar, mereka itulah orang – orang yang beruntung. “ Qs.Ali imran: 104. Dengan menjadi guru tentunya kita juga memberikan kontribusi dalam menyeru pada kebajikan, dalam dakwah. Selain itu kita termasuk orang – orang yang beruntung seperti yang ada dalam surat cintaNya.
4. Guru adalah inspirator. Secara tidak langsung seorang guru adalah inspirator bagi muridnya. Segala sesuatu dan tindakan guru menjadi inspirasi terhadap cita dan impian murid. Ketika seorang guru berhasil memberikan yang terbaik seringkali menjadi inspirasi kemana cita seorang murid akan di tapak. Seperti sebuah cerita, suatu saat ketika Aku menuntut ilmu di sekolah menengah hingga sekolah tinggi begitu banyak peran guru yang menginspirasi. Seperti bagaimana menghadapi malasah keuangan, agama dan lainnya. Begitu juga saat melihat pengetahuan dan wawasan seorang dosen yang begitu luas membuat aku kagum dan terinspirasi untuk menjadi seorang dosen, seorang guru yang mencerdaskan anak bangsa dan yang selalu mengembangkan kapasitas diri dengan ilmu pengetahuan yang ada.
5. Guru adalah motivator. Selain seorang pengajar tentunya guru adalah seorang motivator yang selalu memotivasi dengan sepenuh hati kepada murid untuk tetap semangat dan memiliki tekad yang besar baik dalam menuntut ilmu maupun mengaplikasikan ilmu tersebut.
6. Guru adalah orangtua. Seorang guru adalah orangtua bagi muridnya dimana perkembangan pengetahuan murid menjadi tanggung- jawabnya.
7. Menjadi guru memberi ruang untuk lebih banyak memperluas wawasan karena dengan mengajar akan mengasah pengetahuan yang dimiliki.
8. Guru merupakan profesi yang mulia.
9. Guru memiliki investasi abadi terhadap ilmu yang diberikannya kepada murid.
10. Guru merupakan akar dari kemajuan sebuah Negara. Dengan adanya guru yang berintegritas dan professional yang mendidik anak bangsa menjadi sumber daya yang berperan dalam kemajuan Negara.
11. Guru memiliki banyak jaringan (relasi).
12. Menjadi seorang guru adalah sebuah keniscayaan.
13. Menjadi guru membuka kesempatan mendalami dan mempelajari berbagai karakter manusia melalui murid yang diajarkannya.
14. Menjadi seorang guru berarti melatih diri menjadi lebih kuat dan tegar.
15. Menjadi seorang guru berarti melatih diri dalam kesungguhan dan kesabaran dalam mendidik murid menjadi seorang yang luar biasa.
Menjadi guru adalah sebuah keniscayaan. Mengapa? Karena secara sadar atau tidak kita adalah guru. Seorang guru bukan sebatas orang yang melakukan pengajaran didepan kelas dan papan tulis. Namun lebih dari itu, seorang guru adalah dia yang dengan sepenuh hati mengajari bukan hanya ilmu pengetahuan yang dimilikinya tetapi juga segala perilakunya yang bisa menjadi cermin dalam pembelajaran setiap murid, menjadi teladan sebagaimana Rasulullah, guru dari yang maha guru. Setiap kita adalah guru. Guru untuk anak – anak yang nantinya harus kita bina dan didik. Terlebih bagi seorang perempuan, pasti adalah seorang guru, madrasah pertama bagi anaknya sebelum mengenal bangku sekolah, sebelum mengenal guru – guru lainnya.
Oleh karena itu akan diuraikan beberapa tips menjadi guru teladan, sebagai berikut:
1. Niat yang ikhlas dalam mengajar.
2. Melakukan pengajaran dengan penuh semangat.
3. Senantisa meningkatkan kapasitas diri melalui buku bacaan, seminar dan lainnya.
4. Memotivasi diri untuk terus berusaha menjadikan profesi guru sebagai ladang dakwah.
5. Memotivasi murid untuk menjadi yang terbaik.
6. Menjaga stamina fisik, ruhiyah, dan fikriyah agar senantiasa seimbang.
7. Memanfaatkan waktu dengan aktifitas produktif mengingkatkan kafaah (pengetahuan) berkaitan spesifikasi bidang pengajaran.
8. Mengkomunikasikan perkembangan murid dengan ahlinya.
9. Mencari tahu materi yang belum sepenuhnya dipahami dengan menanyakan kepada ahlinya.
10. Mempersiapkan materi satu hari sebelum proses mengajar dilakukan.
Tentunya masih banyak cara lain untuk kita berlatih dan terus berlatih menjadi guru terbaik untuk negeri ini. Namun semua teori tidak akan pernah berhasil jika kita enggan mempraktekannya. Hanya dengan melakukan maka kita bisa, dengan kesalahan kita belajar menjadi benar, dengan terus belajar maka kita bisa mengetahui cara paling efektif untuk mengajar selain dari tips yang di atas. Mari kita belajar, mari kita mengajar, berikan yang terbaik yang kita punya. Masa depan Negara ada di tangan kita para pendidik generasi muda. Allahuakbar!!

* Naskah telah lulus seleksi dalam audisi kupilih guru sebagai profesiku

BISNIS

Bisnis diartikan sebagai usaha dagang, usaha komersial di dunia perdagangan, dan bidang usaha. Skinner (1992) mendefinisikan bisnis sebagai pertukaran barang, jasa, atau uang yang saling menguntungkan atau memberi manfaat.
Ketika mendengar kata bisnis, yang pertama kali terlintas dalam pikiran pasti adalah suatu kegiatan yang bertujuan mendapat keuntungan dalam hal ini uang. Padahal, bisnis itu bukanlah sekedar mencari uang, saya lebih suka mendefinisikan bisnis sebagai suatu kegiatan yang dilakukan orang atau badan (perusahaan) untuk memperoleh manfaat yang dapat memenuhi kebutuhan orang atau badan tersebut.
Secara tidak langsung bisnis telah ada dalam kegiatan kita sehari – hari. Misalnya, ketika bangun tidur anda pergi ke kamar mandi untuk menyikat gigi, maka anda sedang melakukan bisnis. Mengapa? Karena ketika menyikat gigi dan menggunakan odol maka anda sedang mennggunakan sesuatu (odol dan sikat) untuk mendapat suatu manfaat (gigi yang bersih). Meskipun tidak ada transaksi secara langsung (uang), karena sesuai definisi yang saya kemukakan di atas bahwa bisnis bukan bukanlah sekedar adanya pertukaran barang dan uang melainkan lebih luas dari itu.
Lantas, mengapa kita harus berbisnis? Apa pentingnya bisnis? Para pelaku bisnis identik dengan kata pengusaha. Menurut hemat saya, pengusaha adalah orang yang melakukan kegiatan bisnis dalam hal ini berdagang untuk memperoleh laba dalam rangka memenuhi kebutuhannya. Kembali ke pertanyaan tadi, mengapa kita perlu berbisnis atau memiliki usaha, intinya hanya satu yakni memperoleh manfaat dari bisnis tersebut. Manfaat laba sudah pasti, tapi lebih dari itu dengan terjun ke dunia bisnis dapat memberi pelajaran kepada kita, bagaimana bisa mandiri dengan usaha tersebut, tanggung jawab dalam mengelola bisnis, mengasah keterampilan mengelola keuangan, menghargai waktu, menepati janji, memperluas relasi (memperpanjang tali silaturahim), membantu orang lain, dan masih banyak lagi yang dapat ditemukan sendiri ketika anda menjalankan bisnis.
Dalam Islam kita juga dianjurkan untuk berdagang sebagaimana terdapat dalam sebuah hadits :
Dalam Al-Mughni ‘аn Hamlil Asfar, Al-Hafizh Al-‘Iraqi pada hadits nο. 1576 membawakan hadits,
عليكم بالتجارة فإن فيها تسعة أعشار الرزقة
“Hendaklah kalian berdagang karena berdagang merupakan sembilan dari sepuluh pintu rezeki.”

Bisa kita lihat disini betapa pentingnya berdagang dalam menjemput rezeki karena berdagang merupakan Sembilan dari sepuluh pintu rezeki. Selain itu, Hasan al banna dalam buku Risalah pergerakan ikhwanul muslimin mengemukakan “Hendaklah engkau memiliki projek usaha ekonomi; betapa pun engkau seorang kaya utamakanlah projek yang mandiri, betapa pun kecilnya; dan cukupkanlah dengan apa yang ada pada dirimu, betapa pun tingginya kapasiti keilmuanmu.”
Maka, bagi anda yang saat ini memiliki keinginan memulai bisnis jangan menunggu sampai modal itu “nganggur” di bank, apalagi bank konvensional. Ada baiknya jika “diputar” untuk mengelola suatu bisnis yang ketika bisnis itu mulai berkembang kita dapat membantu orang dengan mempekerjakan mereka sebagai karyawan. Kita bisa berkontribusi untuk Negara ini dalam hal mengurangi pengangguran. Namun untuk anda yang belum memiliki modal, jangan khawatir karena masih banyak cara mendapat modal dengan gagasan yang anda miliki. Tips dan cara memulai bisnis akan saya bahas di artikel selanjutnya, insya Allah. Selamat berbisnis, sukses untuk kita semua.